5 Tips Mengurangi Beban Perusahaan - Tips dan Trik Bisnis, Pembukuan, Payroll, Pajak, Pelatihan & Software Akuntansi

5 Tips Mengurangi Beban Perusahaan

beban

Dalam pencatatan keuangan suatu perusahaan, ada satu bagian yang sangat penting karena begitu mempengaruhi keberlangsungan perusahaan itu sendiri, yaitu beban. Secara sederhana, beban bisa didefinisikan sebagai pengeluaran yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contoh-contoh dari beban di antaranya adalah seperti beban gaji, beban sewa, beban listrik, maupun beban penyusutan. Nominal dari beban-beban tersebutlah yang kemudian dikalkulasikan untuk mengurangi nominal keuntungan kotor perusahaan sehingga didapati nominal keuntungan bersih. Dengan kata lain, besarnya keuntungan bersih suatu perusahaan sangat bergantung pada besarnya beban perusahaan, mengingat bahwa tidak peduli sebesar apapun nilai penjualan yang terjadi, perusahaan tetap akan mengalami defisit keuntungan (rugi) jika beban yang dikeluarkan lebih besar dari keuntungan yang didapat dari penjuanan. Oleh karena itu, untuk menghindari kerugian terjadi pada perusahaan, berikut 5 tips mengurangi beban perusahaan.

 

Mengoptimalkan kantor yang ada

Untuk beberapa perusahaan, menyewa sebuah tempat di luar kantor untuk berbagai kebutuhan/acara seperti rapat perusahaan merupakan hal yang sudah sangat wajar. Tentunya dalam hal ini, pengeluaran untuk menyewa tempat tersebut beserta konsumsi yang dihidangkan akan masuk ke dalam beban perusahaan. Hal ini sebenarnya bukanlah hal yang cukup baik bagi perusahaan, khususnya dalam hal keuangan, mengingat bahwa terkadang biaya yang dikeluarkan untuk hal-hal seperti ini terbilang cukup besar. Oleh karena itu, jika ingin bisa mengurangi beban perusahaan, maka hal-hal semacam ini bisa dikurangi atau bahkan dihindari dan diganti dengan menggunakan kantor yang ada untuk segala kepentingan semacam ini, termasuk untuk rapat perusahaan. Dengan begitu, beban sewa tempat untuk acara-acara perusahaan pun akan terhapus dari laporan keuangan sehingga keuntungan perusahaan akan semakin besar.

 

Mengadakan pelatihan dengan tenaga pelatih internal

Salah satu kewajiban sebuah perusahaan, khususnya bagi perusahaan-perusahaan besar dengan jumlah karyawan minimal 100 karyawan, adalah meningkatkan kompetensi para karyawannya melalui berbagai pelatihan. Ketentuan ini tercatat pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 261 Tahun 2004 tentang Perusahaan yang Wajib Melaksanakan Pelatihan Kerja. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk mendatangkan seorang pelatih profesional tidaklah kecil sehingga bisa menambah banyak beban perusahaan. Oleh karena itu, untuk menyiasatinya, suatu perusahaan bisa menggunakan karyawan internalnya sendiri yang dinilai sudah sangat cakap di bidang yang akan menjadi materi pelatihannya dan memberi insentif yang layak untuk karyawan tersebut, di mana tentu saja nominal dari insentif tersebut tidak melebihi nominal biaya yang harus dikeluarkan jika mendatangkan pelatih profesional. Dengan begitu, beban pelatihan untuk memenuhi kewajiban perusahaan tersebut akan tereduksi secara signifikan.

 

Melakukan pengaturan ulang anggaran

Biasanya, suatu perusahaan sudah memiliki rencana anggaran selama satu tahun ke depan pada setiap awal tahun. Dalam hal ini, tentunya beban perusahaan yang diprediksi akan muncul selama periode tahun tersebut sudah dimasukkan ke dalam rencana anggaran. Namun, jika hasil akhir dari rencana anggaran tersebut masih belum sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka perusahaan tersebut dapat melakukan pengaturan ulang anggaran. Hal ini tentunya bisa dilakukan di tengah-tengah jalan saat periode tahun anggaran tersebut sedang berlangsung, apalagi jika ada sesuatu yang besar terjadi dan berdampak signifikan pada perusahaan, contohnya seperti adanya pandemic Covid-19 pada Maret 2020. Dengan begitu, kondisi keuangan perusahaan pun bisa beradaptasi dengan kondisi-kondisi yang terjadi selama periode anggaran tersebut.

 

Mereduksi penggunaan sarana perusahaan

Salah satu cara untuk mengurangi beban perusahaan lainnya yang terbilang cukup populer adalah mereduksi penggunaan sarana perusahaan. Biasanya, sebuah perusahaan memiliki berbagai sarana seperti kantor, kendaraan bermotor, mesin produksi, dan lain-lain. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang bisa direduksi/dihemat, seperti penggunaan listrik pada kantor, penggunaan bahan bakar dan penggantian suku cadang pada kendaraan bermotor, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perusahaan bisa mulai dari menghemat penggunaan listrik di kantor dengan menggunakan perangkat-perangkat hemat listrik, seperti lampu-lampu dengan konsumsi daya rendah, perangkat-perangkat komputer dengan daya rendah, mesin-mesin produksi dengan daya yang lebih rendah, dan bahkan bisa dengan menambahkan pasokan listrik menggunakan teknologi panel surya. Hal yang sama juga bisa dilakukan pada kendaraan bermotor yang menjadi sarana perusahaan, yaitu dengan menggunakan kendaraan yang lebih hemat BBM atau bisa memuat penumpang lebih banyak. Walaupun penghematan pada hal-hal tersebut terlihat remeh dan kecil nominalnya, namun jika nominal tersebut dikalkulasikan selama setahun atau bahkan beberapa tahun ke depannya, maka tentunya kita akan mendapatkan nominal penghematan yang cukup besar yang tentunya bisa menambah keuntungan bersih perusahaan.

 

Mengurangi jumlah karyawan

Cara lainnya untuk mengurangi beban perusahaan yang tidak kalah populernya namun paling enggan untuk dilakukan adalah dengan mengurangi jumlah karyawan. Hal ini tentunya sangat efektif dalam mengurangi beban perusahaan, khususnya jika perusahaan sedang memiliki kondisi keuangan yang buruk akibat penjualan yang buruk. Namun, hal ini paling enggan untuk dilakukan perusahaan mengingat bahwa langkah ini dapat meningkatkan jumlah pengangguran di masyarakat sehingga tidak sejalan dengan visi dan misi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Tetapi, hal ini bisa menjadi langkah terakhir untuk menyelamatkan suatu perusahaan dan jika kedepannya kondisi keuangan perusahaan sudah membaik, maka perusahaan dapat merekrut kembali karyawan baru atau bahkan mempekerjakan karyawan paruh waktu atau karyawan lepas untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak bersifat esensial, seperti contohnya mempekerjakan akuntan lepas profesional untuk membuat laporan keuangan termasuk menghitung keuntungan dan beban perusahaan.

 

Itulah 5 tips mengurangi beban perusahaan. Semoga tips-tips tersebut dapat membantu menyelesaikan masalah keuangan pada perusahaan Anda.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel