5 Fungsi Jurnal Akuntansi - Tips dan Trik Bisnis, Pembukuan, Payroll, Pajak, Pelatihan & Software Akuntansi

5 Fungsi Jurnal Akuntansi

jurnal

Jika kita berbicara tentang istilah jurnal, maka bisa ada beberapa hal yang muncul di kepala kita, mulai dari jurnal ilmiah dari suatu penelitian ilmiah hingga catatan ringan pribadi seseorang. Namun, jika kita berbicara tentang istilah jurnal dalam lingkup bisnis, pasti yang muncul di benak kita adalah jurnal akuntansi. Pada dasarnya, jurnal akuntansi sama dengan jurnal ilmiah, di mana di dalamnya mencatat hal-hal yang terjadi dari waktu ke waktu, namun bedanya, jurnal ilmiah mencatat hal-hal yang terjadi pada objek penelitian selama penelitian, sedangkan jurnal akuntansi mencatat transaksi keuangan sebuah perusahaan yang terjadi dari waktu ke waktu dalam periode tertentu. Oleh karena itu, jurnal akuntansi ini adalah suatu bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan yang bisa menentukan keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Beberapa fungsi dari jurnal akuntansi adalah sebagai berikut:

 

1. Fungsi pencatatan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jurnal akuntansi mencatat transaksi keuangan sebuah perusahaan yang terjadi dari waktu ke waktu dalam periode tertentu. Itu artinya, semua transaksi yang terjadi harus masuk ke dalam jurnal akuntansi suatu perusahaan tanpa terkecuali. Hal-hal yang masuk dan tercatat ke dalam jurnal akuntansi di antaranya seperti aset, modal, biaya, neraca saldo, dan lain sebagainya. Dengan mencatat semua transaksi tersebut, maka pemilik perusahaan dan para pemegang saham bisa memantau pergerakan keuangan di perusahaan tersebut.

 

2. Fungsi analisis

Fungsi utama dari jurnal akuntansi adalah sebagai sebuah catatan keuangan perusahaan untuk dianalisis oleh analis perusahaan. Hal ini sangatlah penting untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil oleh perusahaan ke depannya. Sebab, jurnal akuntansi ini menentukan kondisi kesehatan keuangan perusahaan itu sendiri dan tentunya keputusan atau langkah-langkah yang akan dibuat ke depannya. Jika kondisi keuangan suatu perusahaan dianggap sedang kurang baik berdasarkan hasil analisis jurnal akuntansinya, maka pemimpin perusahaan perlu mengambil tindakan atau langkah yang tepat untuk bisa menyelamatkan keuangan perusahaan, dan sebaliknya, jika kondisi keuangan suatu perusahaan diangkap sedang baik berdasarkan hasil analisis jurnal akuntansinya, maka pemimpin perusahaan bisa mengambil langkah sama dengan periode sebelumnya atau bahkan bisa melakukan ekspansi bisnis perusahaan tersebut.

 

3. Fungsi historis

Seperti yang sudah disebutkan di atas, jurnal akuntansi mencatat transaksi keuangan sebuah perusahaan dari waktu ke waktu pada periode tertentu. Itu artinya, kita bisa melihat histori perusahaan tersebut dari jurnal akuntansinya. Dengan begitu, kita bisa melihat juga sepak terjang perusahaan tersebut dari saat ia baru didirikan hingga saat ini, apakah perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang nekat atau berhati-hati dalam melakukan bisnisnya.

 

4. Fungsi informatif

Fungsi lain dari jurnal akuntansi suatu perusahaan adalah fungsi informatif. Karena pada dasarnya jurnal akuntansi adalah sebuah catatan keuangan perusahaan tersebut, maka bisa dibilang bahwa semua aspek dalam perusahaan tersebut bisa tercermin dari jurnal akuntansi mengingat bahwa sebuah perusahaan komersil memiliki tujuan utama untuk mencari keuntungan. Itulah sebabnya mengapa jurnal akuntansi suatu perusahaan itu sangat penting. Saking pentingnya, bahkan jurnal akuntansi sebuah perusahaan bisa menjadi sangat bernilai bagi pihak perusahaan kompetitor karena perusahaan kompetitor tersebut bisa mengantisipasi langkah-langkah kompetitornya berdasarkan informasi yang bisa didapat dari jurnal informasi perusahaan tersebut. Selain itu, jurnal akuntansi pun bisa memberikan informasi yang cukup bagi beberapa pihak yang ingin melakukan perjanjian bisnis dengan perusahaan terkait, khususnya para investor. Dengan jurnal akuntansi yang menunjukkan nilai positif, maka perusahaan terkait bisa meyakinkan para investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Hal ini juga berlaku sama untuk perusahaan permodalan, di mana jurnal akuntansi yang menunjukkan nilai positif suatu perusahaan dapat meyakinkan perusahaan permodalan untuk meminjamkan modal yang dibutuhkan kepada perusahaan tersebut.

 

5. Fungsi instruksi

Walaupun jurnal akuntansi sangatlah penting bagi sebuah perusahaan, namun ia bukanlah hasil akhir dari laporan keuangan sebuah perusahaan karena masih ada yang namanya buku besar. Seperti yang sudah disebutkan di atas, jurnal akuntansi mencatat segala jenis transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan. Oleh karena itu, akuntan perusahaan tersebut perlu mencatat dan mengategorikan transaksi-transaksi tersebut ke dalam kategori debit atau kredit. Catatan transaksi-transaksi tersebut didapat dari bukti-bukti transaksi seperti nota, kuitansi, memo, faktur, dan lain sebagainya. Dengan proses pengategorian tersebut, maka proses input ke dalam buku besar akan menjadi semakin mudah.

 

Itulah beberapa fungsi dari jurnal akuntansi. Berdasarkan fungsi-fungsinya tersebut, jurnal akuntansi suatu perusahaan sangatlah penting karena bisa dibilang bahwa jurnal akuntansi tersebut merupakan wajah perusahaan itu sendiri, sehingga jika suatu pihak ingin melihat kondisi perusahaan tersebut secara keseluruhan, maka pihak tersebut bisa melakukannya hanya dengan melihat jurnal akuntansi dari perusahaan tersebut.


Hal ini pun sebenarnya berlaku bagi perusahaan kecil bahkan untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Sebab, sekecil apapun usaha yang dilakukan, transaksi keuangan yang terjadi perlu dicatat. Fungsinya utamanya adalah tentu saja untuk mengetahui apakah usaha atau bisnis yang dijalankan sudah membuahkan hasil atau malah merugi. Selain itu, catatan keuangan dalam bentuk jurnal akuntansi ini pun bisa membantu memberikan informasi tentang bagian-bagian yang perlu diperhatikan atau dirubah dalam sebuah bisnis. Namun, karena biasanya transaksi yang terjadi dalam sebuah UMKM tidak sebesar dan sebanyak transaksi yang terjadi di perusahaan-perusahaan besar, maka jurnal akuntansi yang dibuat pun akan jauh lebih sederhana dan pembuatannya pun tidak perlu melibatkan seorang akuntan profesional, berbeda dengan pembuatan jurnal akuntansi di sebuah perusahaan besar yang membutuhkan tenaga akuntan profesional.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel